Jakarta, Publikasi Nasional – Kamis tanggal 28 Oktober 2021, Sekitar Jam 14.00 Sampai dengan 17.00 wita bertempat lokasi Hotel Grand Cemara Menteng Jakarta Pusat, Ketua Jarnas Bung Rahmat Pakaya Memberikan Orasi Sumpah pemuda.
90 tahun sumpah pemuda yang dirancang oleh tokoh bangsa, yaitu merumuskan 2 cita-cita yaitu kemerdekaan dan persatuan Indonesia. Momentum saat ini menjadikan kita sebagai anak bangsa untuk selalu mengingatkan momentum bersejarah cikal bakalnya berdiri sebuah bangsa Indonesia.
Menurut Rahmat Pakaya, pemuda Indonesia merupakan aset bangsa yang sangat bernilai, nilai-nilai kebangsaan dan merah putih serta tsntanan social bhineka tunggal Ika memberikan bangsa Indonesia mempunyai nilai lebih dan keunikan yang beragam menjadikan kesadaran bersama untuk bersatu membangun bangsa yang besar ini,”Ucapnya
Lanjut, kehadiran organisasi Jarnas (Jaringan Aliansi Nasional) menjadikan momentum untuk merangkul kelompok anak mudah baik individu maupun Organisasi yang mempunyai visi yang sama yaitu merawat bhineka tunggal Ika
“Jarnas siap menjadi fasilitator untuk mencari format gagasan dalam membangun solusi terhadap cita-cita bernegara, Jarnas merupakan organisasi yang menaungi para aktivis yang masih berdinamika mencari jati diri dalam menghadapi tantangan global dan kesempatan serta peluang untuk menjadi sesuatu untuk negara ini,”Pungkasnya
Di pemerintahan Jokowi- Amin Jarnas siap membangun sinergi dengan memberikan paket ide dan konsep serta solusi dengan cara melakukan dialog dan Kordinasi, Jarnas juga akan menjadi mitra strategis pemerintah Jokowi – Amin agar kedepan agenda program pemberdayaan kaum muda bisa di fasilitasi oleh negara melalui program Jokowi – Amin.
Refleksi ini adalah bentuk kesadaran bagi kita semua, mengingat perjalanan panjang sejarah bangsa ini tidak lepas dari peran pemudanya. semangat pemuda akan tetap selalu mengawal perjalanan bangsa ini, kesadaran bahwa pemuda adalah generasi yang kedepan akan memegang peran penting dalam lintasa sektor menjadikan kita semua harus mempersiapkan diri secara matang,
Pasca proklamasi kemerdekaan, pemuda memposisikan diri berada pada poros tengah, mengingat kita tidak lagi melawan penjajah, tetapi lebih terlibat aktif dalam perjalanan pembangunan bangsa. diera hari ini masa presiden Jokowi- Amin pun sama seperti kemarin pemuda tetap berada pada poros tengah, tentu masih banyak PR yang harus diselesaikan bersama, baik itu peningkatan kualitas SDM, Infrastruktur, penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan sehat, sosial ekonomi, perkembangan digital, lingkungan dll. disisi lain penting juga untuk dapat mengapresiasi program pemerintah yang telah terealisasi dilintas sektor yang menyentuh hajat hidup orang banyak,
Pada prinsipnya pemuda sebagai poros tengah melakukan kritik atau pun dukungan terhadap pemerintah adalah wujud nyata peran pemuda sampai hari ini mengawal perjalanan panjang sejarah peradaban ini,” Tutup ketua Jarnas Rahmat Pakaya.
(Syarif Nong)