BOGOR, PUBLIKASI NASIONAL, — Desa Singasari kecamatan Jonggol kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat, salah satu wilayah yang mendapatkan program bantuan peningkatan sanitasi pedesaan padat karya pemulihan perekonomian Nasional tahun 2021,
Proses pelaksanaan pekerjaan tersebut, di laksanakan oleh ketua swadaya masyarakat (KSM). Nurdin, berdasarkan keterangan Nurdin pengelolaan anggaran dengan anggaran 500.000.000 (lima ratus juta rupiah), dibagi menjadi 36 penerima. Yang dibagi menjadi dua versi komunal dan individual,
“Lanjut Nurdin, Masing -masing dari 36 penerima bantuan tersebut, menyerap anggaran yang berbeda- berbeda. Secara teknik akan di sesuaikan dengan lokasi, sehingga pihak KSM tidak bisa memberikan prediksi atau ekstimasi anggaran per satu item kerjaan, “ujar Nurdin, dikonfirmasi via phone oleh awak media PN,(12/10),
Dalam hal ini menurut Sahrul selaku tim investigasi LSM KPK Nusantara kabupaten Bogor, menanggapi konfirmasi Nurdin, setelah kami tinjau ke lokasi, ada beberapa lokasi yang sudah hampir selesai 100%. Hanya tinggal menunggu saringan nya saja, seharusnya sambil menunggu saringan pihak KSM harus lebih memantau kembali hasil dari pekerjaan,terutama di spesifikasi material dan standar pekerjaan salah satu penemuan jarak besi ada yang sampai lebar 30 centimeter, Pipa 3 inci. terlihat sangat tipis tidak menggunakan produk merek standar selain itu masi ada beberapa hal lainya seperti sumur resapan seharusnya langsung di berikan pemadatan sesuai dengan spek menggunakan koral dan injuk supaya tidak terlihat genangan air di sumur resapan air,”
Sambung Sahrul , “ada informasi lain yang kami dapat dari warga. Ber Inisial (M), dengan pekerjaan yang hampir selesai 100% , material yang di kirim baru pasir 3 M3, semen 10 sak, split 1/2 M3, Besi 4 batang, bata merah 1500 buah, CNP baja ringan 2 Batang, Reng Baja Ringan 2 Batang, spandek 2 lembar dan keramik 3 m2 adapun material yang di butuhkan seperti pipa, paku, triplek, kaso, cat, disebut juga oleh warga inisial (m) kebetulan saya juga yang mengerjakan dengan upah borong 1.600.000 sampai selesai,”ujar warga ke saya, (12/10),
“seharusnya dengan keterangan dari pihak penerima dan pekerja KSM sudah bisa memprediksi harga produksi per satu bangunan,tanpa terkecuali ada dugaan mark-up Anggaran diakhir pekerjaan,”Kata Sahrul LSM KPK Nusantara,(13/10).
Kualitas menjadi prioritas utama dalam pengelolaan anggaran biaya yang di salurkan pemerintah, hasilnya pun harus sesuai dengan anggaran perencanaan yang dibuat oleh tim ahli. terkesan pelaksanaan di lapangan tidak asalan-asalan dalam pelaksanaan pekerjaan yang berdampak menimbulkan kepada keuangan negara. (Ysp)