BOGOR, PublikasiNasional.com — Tembok warga jebol diduga teraliri air dari atas pengerjaan proyek siluman yang menyebabkan banjir air dan tanah di jalan menjadi licin, dikhawatirkan terjadi kecelakaan pada pengguna jalan.
Mendapatkan informasi tersebut Lurah Karadenan langsung sambangi kelokasi, didampingi oleh Babinsa, Babinkamtibmas, RT, RW, pada saat itu bertujuan untuk mencari solusi terkait jebolnya penahan tanah tersebut, kemudian Lurah Karadenan Apriyanto,bersama Kepala Sekolah Mts Negeri 3, dan Djoko selaku pengawas proyek tersebut, menentukan hari mengadakan rapat yang berlokasi di RT.02 RW.12 Kelurahan Karadenan.Rabu, (19/01/2022).
Lurah Karadenan mengungkapkan proyek yang di kerjakan saat ini sama sekali tidak mengetahui bahkan menurut Aspriyanto proyek tersebut diduga tidak mengantongi izin, “Sama sekali tidak tahu ada proyek mini soccer ini, dan saya tidak pernah dilibatkan untuk perijinannya.”Tuturnya Lurah Karadenan
Dalam hal ini, kepala Sekolah MTS Negeri 3 akan mengadakan rapat yang nantinya melibatkan pemerintah setempat sperti Lurah, Babinsa, Babinkantibmas, Dan Tenaga ahli dari proyek mini soccer, Kepala sekolah di lingkungan pendidikan, RT, RW dan perwakilan warga setempat,
“Tujuannya adalah untuk mencari solusi aliran air drainase agar tidak terdampak terhadap warga sekitar, dari permasalahan drainase agar secepatnya membuat drainase untuk menanggulangi banjir akibat cuaca saat ini”, Ujar Kepsek
Pembangunan tersebut di atas lahan Pemda, kurang lebih seluas 5000 meter ( Setengah Hektar), dugaan proyek siluman itu dengan waktu pengerjaan hanya dua bulan. Sedangkan menurut informasi warga setempat pengerjaan mini soccer oleh pihak swasta yang nanti akan di sewakan,
Selanjutnya, pada saat pembangunan mini soccer menggunakan alat berat milik PUPR Kabupaten Bogor. Padahal lahan 5000 meter itu Dimana sebelumnya diperuntukkan untuk kebun jati sebagai resapan air di lingkungan pendidikan Kabupaten Bogor.
Rita selaku pemilik rumah mengeluhkan tembok pagar jebol dan merasa dirugikan akibat runtuhnya Tanggul Penahan Tanah (TPT), Yang mengakibatkan rusak nya halaman depan rumah yang sedang dibangun, “Gimana ini bisa longsor, siapa yang bertanggung jawab,”Ucapnya
Kemudian menurut salah satu warga membeberkan pada saat kejadian jebolnya tembok itu, “Kejadian pada malam dinihari, Untungnya tidak ada warga yang lewat disekitar lokasi runtuhnya tembok tersebut.”Ungkap warga berinisial Rd.
Saat dimintai keterangan oleh awak media, Djoko selaku mandor proyek mini soccer dan sekaligus sebagai pengawas proyek pada saat ditanyakan mengenai papan kegiatan proyek yang tidak terpampang, RAB dan dari PT apa. Dia hanya mengatakan “tidak tau”,Kata Djoko
Perlu diketahui pembuatan TPT tidak memakai besi cakar ayam hanya menggunakan batu batu dan semen dengan kedalaman setengah meter dan tinggi pondasi 6 meter kurang lebih.
Sampai berita ini di turunkan, pihak mandor proyek akan menghadirkan penanggung jawab proyek mini soccer untuk di musyawarah kan bersama melibatkan kelurahan Karadenan dan aparatur setempat, Jum’at nanti.
(Vika)